Nganjuk, 6 Agustus 2024 – Pemerintah Kabupaten Nganjuk mengadakan Pelatihan Blending Rokok (PBR) untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di industri hasil tembakau. Acara ini dihadiri oleh Sekda Kabupaten Nganjuk, Bapak Kepala Disperindag Kabupaten Nganjuk beserta jajarannya, para narasumber dan instruktur, peserta pelatihan, serta undangan lainnya. Pelatihan ini merupakan hasil kerjasama antara Dinas Perindustrian Kabupaten Nganjuk dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nganjuk.
Pelatihan ini dilaksanakan selama 4 hari, bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat terkait produksi yang baik sesuai dengan konsep Pelatihan Blending Rokok. Peserta pelatihan berasal dari 18 industri rokok di Nganjuk, dengan jumlah total 100 orang.
Dalam sambutannya, Sekda Kabupaten Nganjuk menyampaikan pentingnya pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas dan daya saing industri rokok di Kabupaten Nganjuk. “Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para pekerja di industri rokok dapat menguasai teknik blending yang efektif dan efisien, sehingga mampu menghasilkan produk yang konsisten dan berkualitas,” ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian Kabupaten Nganjuk menambahkan bahwa pelatihan ini juga bertujuan untuk memastikan proses blending mematuhi regulasi dan standar kualitas yang berlaku. “Kami ingin para peserta tidak hanya memahami teknik blending, tetapi juga mampu menerapkannya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,” katanya.
Kolaborasi dengan STIE Nganjuk memainkan peran penting dalam suksesnya pelatihan ini. STIE Nganjuk menyediakan narasumber dan instruktur yang kompeten serta fasilitas pelatihan yang memadai. “Kami sangat berterima kasih kepada STIE Nganjuk atas dukungan dan kerjasamanya dalam program ini. Sinergi antara dunia pendidikan dan industri sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita,” ujar Kepala Dinas Perindustrian.
Para narasumber dan instruktur diklat memberikan materi yang komprehensif, mulai dari teknik blending yang efektif, keterampilan praktis dalam blending bahan baku rokok, hingga pemahaman tentang regulasi dan standar kualitas. Selama pelatihan, peserta diajak untuk terlibat aktif dalam praktik langsung blending bahan baku rokok.
Selain meningkatkan kompetensi teknis, pelatihan ini juga diharapkan dapat menjalin sinergisitas antara pemerintah, dunia pendidikan, dan dunia industri. “Kerjasama yang baik antara berbagai pihak sangat penting untuk menciptakan ekosistem industri yang kuat dan berkelanjutan,” ungkap Dr. Indrian Supheni.
Para peserta pelatihan menyambut baik kegiatan ini dan menganggapnya sebagai kesempatan berharga untuk meningkatkan keterampilan mereka. “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama dalam meningkatkan kualitas produk yang kami hasilkan. Kami berharap pelatihan serupa dapat terus diadakan di masa mendatang,” ujar salah satu perwakilan Pabrik Rokok.
Dengan adanya Pelatihan Blending Rokok ini, Kabupaten Nganjuk berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan industri tembakau yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Diharapkan, melalui pelatihan ini, industri rokok di Nganjuk dapat tumbuh dan berkembang, serta memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah.